Our amazing new site will launch in

Sabtu, 08 September 2012

Hadits Rasulullah Tentang Dzikir (Dasar-Dasar Dzikir)

 Hadits Rasulullah Tentang Dzikir (Dasar-Dasar Dzikir)

Hadits-hadits dari Abi Hurairah radhiyallahu anha:

"Berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam: Berfirman Allah Subhanahu wa Ta'ala: Aku menurut dugaan hamba-Ku tentang diriKu, dan Aku bersama hamba, apabila ia mengingat Aku. Maka jika ia mengingat Aku pada dirinya, nescaya Aku mengingatnya pada diri-Ku. Dan jika ia menyebut Aku dalam satu jama'ah (kelompok), maka Aku akan menyebutnya dalam kelompok yang lebih baik lagi dari mereka. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatkan diri kepadanya satu hasta. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku satu hasta, maka Aku mendekatkan diri kepadanya satu depa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, Aku akan datang kepadanya dengan berlari."
(HR Bukhari, Muslim, Turmudzi, An-Nasai dan Ibu Majah)

"Tujuh golongan dilindungi oleh Allah pada hari Qiamat, di mana tidak ada perlindungan kecuali perlindungan-Nya. Iaitu pemimpin yang adil, dan pemuda yang tumbuh besar dalam beribadat kepada Allah, dan orang yang hatinya terpaut di masjid, apabila ia ke luar dari dalamnya sehingga ia kembali lagi (masuk ke dalamnya). Dan dua orang yang saling cinta mencintai pada (jalan) Allah, maka berkumpul pada jalan demikian dan berpisah juga di atasnya. Dan orang yang dzikir (ingat) keapda Allah di tempat yang sunyi, maka meneteskan air matanya, dan laki-laki yang dirayu oleh seorang wanita yang punya kedudukan dan kecantikan, maka ia berkata: sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan sekalian alam. Dan orang yang bersedekah, lantas disembunyikannya sedekahnya itu, sehingga tidak diketahui oleh tangan kirinya, apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya."
Hadis Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad dan An Nasa-i)

- Menurut hadis ini di antara golongan yang nanti akan mendapat perlindungan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala di hari qiamat, ialah orang yang berdzikir kepada Allah secara sembunyi-sembunyi (tidak gembar-gembor), lalu meneteskan air-matanya, karena kesadarannya di dalam hatinya.


Orang yang berdzikir itu lebih tinggi derajatnya, bahkan dari orang yang berperang fi sabilillah. Hal ini ditegaskan dalam hadits Abi Sa'id Al-Khudriy:

"Bahawasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ditanyai orang manakah hamba yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah pada hari qiamat? Berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam: Orang yang banyak berdzikir kepada Allah. Saya berkata: ya Rasulullah dari orang yang berperang fi sabilillah? Jawab Rasulullah: walau ia memukul dengan pedangnya orang-orang kafir dan orang-orang musyrik sehingga patah pedangnya dan basah badannya dengan darah, sesungguhnya orang yang banyak berdzikir kepada Allah, lebih afdhal lagi derajatnya daripada mereka."
(Hadis riwayat Turmudzi)


Demikian juga orang tidak akan terlepas dari godaan syaitan, kecuali dengan dzikrullah.

Sabda Rasulullah Shallallahi Alaihi wa Sallam: "Dan Allah menyuruh kamu dengan berdzikir kepada Allah sebanyak-banyaknya. Dan perumpamaan orang yang demikian seperti orang yang dikejar musuh jejaknya dengan cepat, hingga ia sampai ke pada suatu benteng yang kokoh yang dapat membentenginya (melindunginya). Demikianlah seorang hamba tidak akan lepas dari gangguan setan, kecuali dengan dzikrullah".
(Hadis riwayat Turmudzi, An Nasa-i)


Perbandingan orang yang rajin berdzikir kepada Allah dan yang tidak, adalah seperti perbandingan orang yang hidup dan orang yang mati.

Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam: "Perumpamaan orang yang dzikir (ingat) kepada orang yang tidak dzikir adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati."
(Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)

Demikianlah orang yang rajin berdzikir disamakan dengan orang yang hidup, yang lahirnya dihiasi dengan cahaya kehidupan, sedang yang tidak berdzikir, diumpamakan macam orang yang mati, lahirnya tidak berarti.

Ayat-ayat dan hadits-hadits yang dinukilkan di atas, menjadi pegangan bagi kita, bahwa berdzikir itu disyariatkand alam agama, ada yang sifatnya perintah yang mesti dilaksanakan, dan ada yang merupakan anjuran-anjuran yang menunjukkan betapa besar dan tinggi fadhilah dan manfaat berdzikir itu bagi orang-orang yang gemar melakukannya pada waktu-waktu tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mimpi + Tekad = Kenyataan, Tekun + Usaha = Keberhasilan, Do'a + Kesungguhan = Kesuksesan

About Me

Aryawan Bancin El-Arsy. Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

HUBUNGI KAMI

Pasti Bisa...!, Bisa, Pasti...!

Pengunjung Akhir Tahun

Labels

Lintas Subulussalam

Account Facebook

Seputar Islam

Gabung Disini

Komentar Pengunjung

World Visitor

free counters

suara-Qita.blogspot.com

Posting Pilihan

Twitter

Langganan

Pages

Category

Popular Posts

Blog Archive

Followers