Kota Subulussalam
Kota Subulussalam adalah sebuah kota di provinsi Aceh, Indonesia. Kota ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007, pada tanggal 2 Januari 2007. Kota ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Singkil.
Perbatasan :
Utara | Kecamatan Lawe Alas, Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Dairi, Sumatera Utara |
Selatan | Kecamatan Singkohor dan Suro Baru, Kabupaten Aceh Singkil |
Barat | Kecamatan Trumon dan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan |
Timur | Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara |
Subulussalam About :
Provinsi | Aceh |
Dasar hukum | UU No. 8 Tahun 2007 |
Tanggal | 2 Januari 2007 |
Pemerintahan | |
- Walikota | Asmaudin, SH |
- APBD | - |
- DAU | Rp. 185.847.725.000,- |
Luas | 1.391 km² |
Populasi | |
- Total | 60.298 |
- Kepadatan | 44 |
Demografi | |
- Kode area telepon | 0627 |
Pembagian administratif | |
- Kecamatan | 5 |
- Kelurahan | 74 |
- Situs web | http://www.kotasubulussalam.com/ |
Jln Syekh Hamzah Fansyuri....
Selintas Tentang Ulama Syekh Hamzah Fansyuri :
Adapun mengenai riwayat hidupnya, para sarjana berbeda pendapat karena tidak diketahui secara pasti tempat dan kapan lahirnya, akan tetapi berdasarkan fakta sejarah yang ada, Hamzah Fansuri diperkirakan hidup pada medio abad ke-16 saat Aceh dibawah pemerintahan Sulthan Alaiddin Riayat Syah Sayyidil Mukammil (997-1011 H/ 1589-1604 M). Dari nama belakangnya “Fansur” dapat kita ketahui bahwa ia berasal dari Barus, kampung kuno yang berada di antara kota Singkil dan Sibolga, daerah pesisir Barat pulau Sumatra itu bila diterjemahkan ke dalam bahasa Arab akan menjadi “Fansur”. Sebagaimana tertulis dalam syairnya “Burung Pingai”; Hamzah Fansuri di Negeri Melayu// Tempatnya kapur di dalam kayu// Asalnya manikam tiadakan layu// Dengan ilmu dunia di manakan payu. ‘Kapur’ ini sama maknanya dengan ‘Barus’. Dari sinilah tercipta kosa kata majemuk “kapur barus”.
Menurut Taufiq Ismail, dalam sastra Indonesia, yang cikal bakalnya adalah dari bahasa Melayu, posisi Hamzah Fansuri begitu urgensi karena dialah penyair pertama yang menulis bentuk syair dalam bahasa Melayu empat abad silam. Kontribusi besarnya bagi bahasa Melayu adalah fondasi awal yang dipancangkannya terhadap peranan bahasa Melayu sebagai bahasa keempat di dunia Islam sesudah bahasa Arab, Persia, dan Turki Utsmani.
Hamzah Fansuri banyak mendapat asupan ilmu di Zawiyah/Dayah Blang Pria Samudera/Pasai, Pusat Pendidikan Tinggi Islam yang dipimpin oleh Ulama Besar dari Persia, Syekh Al-Fansuri, nenek moyangnya Hamzah. Kemudian Hamzah Fansuri mendirikan Pusat Pendidikan Islam di pantai Barat Tanah Aceh, yaitu Dayah Oboh di Rundeng, Subulussalam. Kedalaman ilmu yang dimiliki telah mengangkatnya ke tempat kedudukan tinggi dalam dunia sastra Nusantara. Oleh Prof Dr Naguib Al-Attas ia disebut “Jalaluddin Rumi”nya Kepulauan Nusantara, yang tidak terbawa oleh arus roda zaman. Ulama dan pujangga Islam Nusantara tersohor Hamzah Fansuri meninggal pada akhir pemerintahan Sulthan Iskandar Muda Meukuta Alam (1607-1636 M). Dimakamkan di kampung Oboh Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam di Hulu Sungai Singkil.
Arti Logo :
Arti dari lambang kota subulassalam
Perisai = Kekuatan dan Kekokohan
Rantai = Kebulatan Tekad
Bintang = Nilai Ketuhanan yang Maha Esa
Kitab Terbuka = Kesungguhan untuk menjaga Syariat Islam
Padi dan Kapas = Kesejahteraan yang ingin dicapai masyarakat Kota Subulussalam
Bukit dan Air = Karakteristik dan Topografi Wilayah
Pohon Kepala Sawit = Potensi Andalan Kota Subulussalam
Pepinangan = Penghargaan dan Penghormatan
Pedang = Semangat Kepahlawanan Mengisi Pembangunan
Rantai = Kebulatan Tekad
Bintang = Nilai Ketuhanan yang Maha Esa
Kitab Terbuka = Kesungguhan untuk menjaga Syariat Islam
Padi dan Kapas = Kesejahteraan yang ingin dicapai masyarakat Kota Subulussalam
Bukit dan Air = Karakteristik dan Topografi Wilayah
Pohon Kepala Sawit = Potensi Andalan Kota Subulussalam
Pepinangan = Penghargaan dan Penghormatan
Pedang = Semangat Kepahlawanan Mengisi Pembangunan
Semboyan “SADA KATA” = Kebulatan Tekad; Satu Kata Dalam Mufakat
Sarana Wisata :
1. Kota Subulussalam
2. Irigasi Sungai Namo Buaya
3. Air Terjun Nantampuk Mas
4. Air Terjun SKPC
5. Air Terjun Penuntungan
Profil :
Provinsi : Aceh
Ibukota : Kota Subulussalam
Luas : ± 1.206 km²
Dasar hukum : UU Nomor 8 Tahun 2007
Tanggal - Hari jadi : 15 Juni 2006
Koordinat : 97(drajat) 45’ 58,703’’ E – 2(drajat) 47’ 13,66’’ N dan 98(drajat) 6’ 41,974’’ E – (drajat) 36’30,958’’ N
Kecamatan : 5
Gampong : 74
Kode area telepon : 0627
Suku bangsa : Aceh
Bahasa : Aceh, Boang, Indonesia
Agama : Islam
Kecamatan-kecamatan di Kota Subulussalam :
1. Simpang kiri
2. Penanggalan
3. Rundeng
4. Sultan Daulat
5. Longkip
Semoga bermanfaat .... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar